Isnin, 3 Januari 2011

HIKMAH TERAPI ISTIGHFAR (ﺍﺴﺗﻐﻔﺎﺮ)




ISTIGHFAR berasal dari bahasa Arab istighfar (memohon ampun). Ia berasal dari masdar (infinitif) kata istighfar yastaghfiru dan asal katanya ghafara. Kata ghafara menunjukan makna as-satr (menutup atau menghalang). Sementara kata al-ghadan ghufran bermakna satu (keampunan) seperti dikatakan untuk kalimat ghafarallahudzanbahu ghufran wa maghfiratan wa ghufranan.
Imam al-Ghazali mengatakan, kata al-Ghaffar adalah, dia yang menampakan keindahan dan menutup yang buruk. Dosa adalah sejumlah keburukan yang ditutup dengan menurunkan penutup di dunia, serta mengampuni untuk tidak menghukumnya di akhirat.
ISTIGHFAR ADALAH KEISTIMEWAAN ORANG MUKMIN
Suatu ketika Nabi Ibrahim a.s. berbincang dengan ayahnya dan menyerunya pada tauhid, yakni agama Islam. Ketika itu ayahnya menghadapinya dengan sambutan yang buruk. Perhatikan ayat berikut:

Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama".
(Surah Maryam: 46)

Perhatikanlah perkataan ayah Nabi Ibrahim a.s. Ungkapan halus dan lembut dari Ibrahim dibalas dengan kekasaran. Ketika Nabi Ibrahim a.s. menghadapi tanggapan dari ayahnya ‘Kamu akan aku rejam ‘ dia tidak membalasnya dengan kata-kata menyakitkan atau sejenisnya. Tapi yang pertama terdetik di fikirannya adalah beristighfar untuk ayahnya itu.

Berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan meminta ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.”
(Surah Maryam :47)
Dengan demikian istighfarlah yang pertama kali wujud dalam fikiran Nabi Ibrahim a.s. Perkara ini dilakukan kerana sangat mengharapkan ayahnya mendapat hidayat Allah s.w.t. Oleh itu, Allah s.w.t berfirman :
Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya, tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.”
(at-Taubah :114)

Kesimpulan dari hal tersebut adalah tidak ada istighfar untuk orang-orang musyrik atau bukan muslim. Istighfar itu istimewa dan khusus untuk orang-orang mukmin. Sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah s.w.t :
“Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka Jahanam.”
(at-Taubah :113)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

http://2.bp.blogspot.com/_sYx8LhsF1y0/SRmNKeT5pdI/AAAAAAAAAiQ/5rtjrHOsuHg/s200/welcome_14.png